Ketahuilah –wahai yang selalu mendapatkan kasih sayang dan perlindungan Allah- bahwa kebanyakan dari orang-orang yang malas dan menganggur jika mendengar berita (kisah) kesungguhan para salafussalih dalam menunaikan ibadah qiyamullail, mereka menduga sebagai perbuatan berlebihan dan tasyaddud (keras) dan taklif (beban) yang berlebihan dan melampaui batas pada jiwa mereka.
Ini adalah suatu kejahilan dan kesesatan, karena ketika lemah keimanan kita, menurun azimah kita, kecil rasa rindu kita kepada surga dan sedikit rasa takut kita pada neraka maka akan mudah tunduk pada kenikmatan dan rasa senang yang diiringi sikap malas, tidur dan lalai. Akhirnya kitapun menjadi seseorang yang jika mendengar para ahli zuhud dan ahli ibadah serta apa yang mereka lakukan dari berbagai kesungguhan dan kegigihan dalam beribadah dan ketaatan terasa asing dan bahkan berusaha mengingkarinya. Tentunya tidak asing, karena setiap ada bejana yang ada di dalamnya pasti akan masak (matang), dan ketika hati para salaf bergantung pada Zat yang Maha Lembut dan Maha Pemaksa, keinginan mereka hanya tertuju pada tempat yang kekal. Seharusnya tertulis pada diri kita akan kebanggaan yang sangat mulia tersebut, karena mereka telah memberikan teladan yang mulia kepada kita. Namun ketika kita tunduk pada dunia dan berlomba-lomba menggapainya, mka kita akan menjadi jahat dibuatnya. Karena itu, sadarlah wahai saudaraku yang tercinta dari kelalaian ini, karena mereka pada ahli ibadah yang memiliki kesungguhan dalam beribadah di malam hari seakan seperti rahib, sementara kita tetap berada dalam kemalasan dan tenang berada diatas bantal!!
Berikut ini kisah para salafussalih dalam menunaikan ibadah qiyamullail dan sikap mereka terhadapnya:
1. Sa’id bin Musayyib berkata: Sungguh seseorang yang bangun pada malam hari lalu menunaikan shalat malam, Allah akan memberikan kepadanya wajah yang berseri sehingga dicintai oleh setiap muslim, dan melihatnya sebagai sosok yang belum pernah dilihat sebelumnya. Lalu beliau berkata: “Sungguh saya sangat senang kepada orang ini”
2. Disebutkan ketika Al-Hasan Al-Bashri ditanya: Kenapa orang-orang yang rajin menunaikan ibadah qiyamullail mendapatkan wajah yang berseri-seri? Beliau menjawab: karena mereka telah meluangkan waktu mereka untuk Yang Maha Rahman maka Allah memberikan kepada mereka cahaya-Nya.
3. Seorang penghulu tabi’in Sa’id bun Al-Musayyib menunaikan shalat fajar selama 50 tahun dengan wudhu shalat Isya dan beliau selalu melakukan ibadah puasa.
4. Syuraih bin Hani berkata: tidaklah seseorang kehilangan sesuatu lebih hina dari rasa kantuk yang ditinggalkannya!!! (maksudnya untuk menunaikan qiyamullail).
5. Tsabit Al-Banani berkata: tidaklah seorang hamba disebut ahli ibadah selamanya, sekalipun memiliki banyak kebaikan sehingga ia memiliki dua kebaikan ini: puasa dan shalat, karena kedunya seakan seperti daging dan darah!!
6. Imam Thawus bin Kaisan berkata: ketahuilah bahwa seseorang yang menunaikan qiyamullail dengan membaca 10 ayat Al-Qur’an hingga pagi akan ditulis untuknya 100 kebaikan atau lebih dari itu.
7. Imam Sulaiman bin Tharkhan berkata: Sesungguhnya mata jika dibiasakan tidur akan terbiasa tidur, dan jika dibiasakan bangun malam akan terbiasa untuk itu.
8. Yazid bin Aban Al-Ruqosyi berkata: Jika Saya tidur lalu bangun kemudian tidur lagi maka Allah tidak membuatku tidur lagi setelahnya.
9. Al-Fudhail bin Iyadh menggenggam tangan Al-Husain bin Ziyad, lalu berkata kepadanya; Wahai Husain, Sesungguhnya Allah turun pada setiap malam ke langit dunia lalu berkata: sungguh berdusta orang yang mengaku mencintaiku jika datang waktu malam namun terlelap tidur?!! Bukankah setiap orang yang dicintai akan meluangkan waktu kepada yang dicintainya?!!! Inilah Aku muncul melihat orang yang mencintai-KU pada saat tiba waktu malam kepada mereka,…., besok akan Aku tetapkan mata kekasih-KU di surga-KU.
10. Ibnu Al-Jauzi berkata: Ketika mendengar ucapan orang yang bersungguh-sungguh akan celaan (sungguh berdusta orang yang mengaku mencintaiku jika datang waktu malam namun terlelap tidur) dirinya bersumpah untuk tidak tidur selamanya.
11. Muhammad bin Al-Mukandar berkata: Aku mengikrarkan diriku untuk bersungguh-sungguh selama 40 tahun (maksudnya adalah bersungguh-sungguh dan gigih beribadah) sehingga aku dapat istiqamah!!
12. Tsabit bin Al-Banani berkata: Aku mengikrarkan diriku untuk bersungguh-sungguh selama 20 tahun!! Dan aku menikmatinya dengannya selama 20 tahun pula.
13. Salah seorang yang shalih menunaikan shalat sampai kakinya pecah lalu dia memukul kedua kakinya dan berkata wahai kaki yang selalu mengajak pada kejahatan engkau tidak diciptakan kecuali untuk beribadah.
14. Seorang hamba yang shalih Abdul Aziz bin Abi Rawwad menghamparkan dipannya untuk tidur pada malam hari, lalu dia meletakkan tangannya diatas kasurnya dan merasakannya, lalu dia berkata: Sungguh lembut nian engkau!! Namun dipan di surga lebih lembut darimu!! Kemudian dia bangun dan menunaika shalat.
15. Al-Fudhail bin Iyadh berkata: Jika anda tidak mampu menunaikan qiyamullail dan puasa disiang hari maka ketahuilah bahwa anda telah diharamkan darinya, anda telah dikuasai oleh banyak kesalahan dirimu.
16. Muammar berkata: Sulaiman At-tamimi shalat disampingku pada bagian terakhir shalat Isya lalu saya mendengar beliau membaca ayat “Tabarakalladzi biyadihil mulku wa huwa ala kulli syain qadir” lalu beliau mengulanginya sampai orang yang ada dimasjid pergi, kemudian sayapun pergi kerumah, dan ketika aku pergi ke masjid untuk azan subuh Sulaiman At-tamimi masih ditempatnya seperti saat aku tinggalkan sebelumnya!! Sementara dia berdiri dan mengulangi ayat tidak lebih dari “Falamma roawhu zulfatan siiat wujuhulladzina kafaru”.
17. Istri Masruq bin Al-Ajda’ pernah berkata: “Demi Allah, tidaklah Masruq bangun dari satu malam pada malam-malam lainnya kecuali betisnya bengkak karena benyak melakukan qiyamullail!!.. dan beliau juga melakukan qiyamullail jika keletihan shalat sambil duduk dan tidak pernah meninggalkan shalat, dan jika selesai menunaikan shalat maka dia pergi (pergi ke tempat tidurnya seperti perginya seekor unta ke kandangnya!!
18. Mukhlid bin Al-Husain pernah berkata: Sungguh saya memiliki perhatian terhadap qiyamullail kecuali aku mendapatkan Ibrahim bin Adham selalu berdzikir kepada Allah dan shalat lalu akupun melakukannya untuk itu, kemudian aku membaca ayat ini “Demikianlah karunia yang telah diberikan Allah kepada siapa yang Dia Kehendaki”.
19. Abu Hazim pernah berkata: Sungguh kami pernah menjumpai suatu kaum yang rajin berizin pada batas yang tidak dapat diungguli tambahannya!!
20. Abu Sulaiman Ad-Darani berkata: Aku Pernah melakukan qiyam selama 5 malam berturut-turut dengan satu ayat saja, selalu saya ulangi dan terus meminta kepada Allah agar bisa mengamalkan kandungan ayat yang ada di dalamnya!! Sekiranya Allah tidak mengecam saya dengan lalai maka tidak akan aku tinggalkan ayat tersebut sepanjang hidupku, karena setiap aku mentadabburkan ayat tersebut aku mendapatkan ilmu baru, dan Al-Qur’an tidak akan pernah habis kemukjizatannya!!
21. As-Sari As-Saqti jika datang waktu malam beliau bangun dan salat hingga mendorong dirinya untuk menangis pada malam pertamanya, kemudian begitu lagi dan begitu lagi, jika telah merasa letih maka bertambahlah tangisnya.
22. Seseorang pernah bertanya kepada Ibrahim bin Adham: Sungguh Aku tidak sanggup menunaikan qiyamullail maka berikanlah kepadaku obatnya?!!! Lalu beliau berkata: Janganlah engkau melakukan maksiat pada siang harinya sehigga Allah akan membangunkanmu pada malam harinya, dan ketahuilah bahwa berdirimu dihadapan Allah pada malam hari sangatlah mulia disisi-Nya dan orang yang selalu bermaksiat tidak berhak mendapatkan kemuliaan-Nya.
23. Sufyan At-Tsauri berkata: Aku pernah diharamkan melakukan qiyamullail selama 5 bulan karena perbuatan dosa yang pernah aku lakukan.
24. Seseorang pernah berkata kepada Al-Hasan Al-Bashri: wahai Abu Said: sesungguhnya aku pernah mengabaikan permintaan maaf dan senang melakukan qiyamullail, dan aku kembalikan kesucianku namun kenapa aku tidak bisa melakukan qiyamullail?!!! Al-Hasan berkata: Dosa-dosamu telah mengekang dirimu!!
25. Seseorang juga pernah berkata kepada Al-Hasan Al-Bashri: tolonglah saya untuk bisa melakukan
\iyamullail?!! Beliau menjawab: dosa-dosamu telah mengekang dirimu dari melakukan qiyamullail.
26. Ibnu Umar berkata: pertama kali yang akan berkurang dalam ibadah adalah tahajjud dimalam hari, dan meninggikan suara pada saat membaca Al-Qur’an.
27. Atha Al-Khurasani berkata: sesungguhnya seseorang jika menunaikan qiyamullail untuk bertahajjud akan mendapatkan kegembiraan di dalam hatinya, namun jika matanya terkuasai oleh rasa kantuk dan tidur hingga lalai dari hizbnya (melakukan qiyamullail) maka pada pagi harinya akan merasa sedih dan hati yang hancur, seakan dirinya telah kehilangan sesuatu, dan sungguh dirinya telah kehilangan sesuatu yang paling berharga dan bermanfaat (qiyamullail).
28. Ma’qal bin Habin pernah melihat suatu kaum yang banyak makannya, lalu beliau berkata; tidak tampak pada saudara-saudara kita yang memiliki keinginan melakukan qiyamullail.
29. Mis’ar bin Kidam pernah berkata dalam syairnya yang berambisi untuk tidak banyak makan:
Aku dapatkan diriku rasa lapar yang menolak sepotong roti ** dan memenuhi kerongkongan dengan air tawar nan sejuk
Sungguh sedikit makan dapat menolong orang yang ingin shalat ** sementara banyak makan akan menolong orang yang malas.
30. Seorang hamba yang shalih, Ali bin Kidar dihamparkan oleh pembantunya dipan lalu beliau mengelusnya dengan tangannya lalu berkata: Sungguh engkau sangatlah indah!! Sungguhnya engkau sangatlah lembut dan sejuk!! Demi Allah engkau tidak akan bisa menghilangkan malam-malamku (jangan matikan aku malam mini) kemudian beliau bengun dan shalat hingga fajar!!
31. Al-Fudhail bun Iyadh berkata: Aku dapati suatu kaum merasa malu kepada Allah pada gelapnya malam hari dari terlalu banyak tidur!!
Yang demikian adalah ketika tidur, dan jika bergerak (bangun dari tidurnya) dia berkata: bukankah ini untukmu!! Bangunlah dan terimalah nasib baikmu diakhirat kelak!!
32. Hisyam Ad-Dustuai berkata: Sesungguhnya Allah memiliki hamba menolak untuk tidur karena takut meninggal dalam keadaan tertidur.
32. Dari Ja’far bin Zaid berkata: kami pernah keluar untuk berperang menuju (Kabul) dan dalam pasukan (hubungan antara Aisyam Al-Adwi), beliau berkata: maka manusiapun meninggalkan sesuatu setelah kegelapan (yaitu ba’da isya) kemudian tidur dan mendapatkan kelalaian manusia, sampai ketika semua pasukan tidur Shilah bangkit lalu kayu yang ada di pohon yang lebat yang sebagiannya telah patah, lalu akupun masuk pada atsarnya, lalu beliau berwudhu kemudian bangun untuk shalat, dan ketika beliau shalat datang seekor singa yang besar lalu mendekat sedang dirinya dalam keadaan shalat!! Maka akupun loncat dan ketakutan dari terkaman singa lalu naik ke pohon yang terdekat, namun Shilah, demi Allah dia tidak menoleh sedikitpun ke singa!! Beliau tidak takut akan terkamannya dan tidak peduli dengannya!! Kemudian ketika bersujud singa tersebut mendekat darinya. Lalu aku berkata: sekarang pasti akan diterkam olehnya!! Namun singa itu hanya berputar mengitarinya dan sama sekali tidak menyakitinya, kemudian setelah selesai shalat dan mengucapkan salam, dia menoleh pada singa tersebut dan berkata: wahai hewan liar carilah rezkimu di tempat yang lain!! Maka singa itupun pergi dan mengaung yang terdengar hingga pegunungan!! Sementara Shilah masih melanjutkan shalatnya hingga waktu fajar!! Lalu beliau duduk dan membaca puji-pujian yang aku tidak bisa mendengarnya kecuali atas kehendak Allah, kemudian dia berkata: Ya Allah aku memohon kepada Engkau untuk menyelamatkan diriku dari api neraka, atau beranikan pada diriku untuk memohon kepada-MU surga!!! Kemudian beliau kembali ke tempat tidurnya (maksudnya pasukan menduga bahwa dirinya tidur semalam suntuk) lalu bangun pagi dan seakan dirinya tidur diatas dipan yang wangi (yaitu dipan yang lembut dan wangi, maksudnya adalah bahwa dirinya begitu gesit dan semangat) dan akupun kembali ketempat tidurku dan menjadikan diriku dan rasa malasku dan kelalaianku ada sesuatu dari Allah yang Maha Mengetahui.
34. Seorang hamba yang shalih Amru bin Atbah bin Farqad pernah keluar untuk berjuang di jalan Allah, dan ketika datang waktu malam beliau meluruskan kakinya untuk bermunajat kepada Tuhannya dan menangis dihadapan-Nya, sementara pemimpin pasukan yang keluar bersamanya Amru tidak membebani seorangpun untuk melakukan hirasah (jaga malam/ronda); karena Amru merasa cukup dengan dirinya dalam melakukan ibadah shalat malam, dan pada suatu malam ketika Amru bin Atabah shalat malam dan semua tentara tertidur lelap, terdengar aungan singa yang menakutkan, sehingga semua tentara berlarian sementara Amru tetap berdiri pada shalatnya dan sama sekali tidak menghentikan shalatnya!! Dan bahkan tidak menoleh sedikitpun pada singa tersebut!! Dan ketika singa itu pergi meninggalkannya maka merekapun kembali dan berkata kepada Amru: Tidakkah engkau merasa takut pada singa saat engkau shalat?!!! Beliau berkata: Sungguh saya merasa malu kepada Allah jika saya takut kepada selain-Nya.
35. Umar bin Abdul Aziz pernah berkata: sebaik-baik perbuatan adalah sesuatu yang paling dibenci oleh jiwa.
36. Abu Ja’far Al-Baqal berkata: Aku pernah bertemu pada Ahmad bin Yahya, aku melihat dirinya menangis dengan keras seakan dirinya tidak menahan jiwanya!! Lalu saya berkata: sampaikan kepada saya bagaimana kondisimu?!! Namun dia ingin menyembunyikan kepada saya namun saya tidak menghiraukannya, lalu dia berkata kepada saya: saya telah kehilangan hizb saya kemarin!! Dan saya mengira itu tidak terjadi kecuali suatu perkara yang aku lakukan lalu dihukum terhalang melakukan hizbku!! Kemudian dia kembali menangis!! Maka akupun merasa kasihan dan ingin menghiburnya, dan saya katakan kepadanya: sungguh menakjubkan urusanmu!! Engkau tidak ridha kepada Allah pada tidur yang telah diberikan kepadamu sampai engkau menangis seperti itu!! Lalu dia berkata kepadaku: hiraukan saja hal itu wahai Abu Ja’far!! Aku tidak mengira itu terjadi kecuali karena perbuatan yang aku lakukan!! Kemudian dirinya kembali menangis!! Dan ketika aku melihat dirinya tidak menerima ucapan dariku maka akupun pergi meninggalkannya.
37. Dari Abu Ghalib berkata: bahwa Ibnu Umar pernah bersama kami di Mekkah, dan beliau adalah orang yang paling banyak melakukan tahajjud pada malam hari, dan pada suatu hari sebelum waktu subuh tiba beliau berkata: wahai Abu Ghalib: tidakkah engkau shalat walau hanya dengan membaca sepertiga Al-Qur’an. Akupun berkata” Wahai Abu Abdurrahman, waktu subuh telah dekat bagaimana aku bisa membaca sepertiga Al-Qur’an?!! Lalu beliau berkata: bahwa Al-Ikhlas adalah sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.
38. Abu Ishaq As-Sabi’i berkata: wahai pemuda bersungguh-sungguhlah dan bergiatlah, dan manfaatkan kekuatan dan potensi kalian, gunakan masa muda kalian sebelum datang kondisi lemah, karena sedikit sekali dari waktu malam yang saya lalui kecuali saya membaca di dalamnya seribu ayat!!
39. Seorang hamba yang salih Abdul Wahid bin Yazid berkata kepada keluarganya pada setiap malam: wahai penghuni rumah berhati-hatilah!! (Maksudnya dari tidur kalian) tidaklah ini (dunia) merupakan tempat untuk tidur, telah dekat masa yang diri kalian akan dimakan oleh ulat!!
40. Muhammad bin Yusuf berkata: bahwa Sufyan At-Tsauri mengajak kami untuk bangun malam dan beliau berkata: bangunlah wahai pemuda!! Shalatlah kalian selama kalian masih muda!! Jika tidak hari ini kalian shalat maka kapan lagi?!!
41. Saya pernah masuk pada salah seorang istri imam Al-Auza’I maka orang tersebut melihat ada basah di tempat sujudnya Al-Auza’I, kemudian istrinya berkata Al-Auza’I” celakalah ibumu!! Tampak darimu telah lalai terhadap sebagian anak-anak sampai kencing di masjid Syaikh (Maksudnya tempat shalatnya di malam hari) maka dia berkata kepadanya istri Al-Auza’i: begaiamana ini bisa terjadi pada malam hari!! Ini merupakan bekas tangisnya syaikh dalam sujudnya.
42. Ibrahim bin Syamas pernah berkata: saya pernah melihat Ahmad bin Hambal menghidupkan malam pada saat masih kecil.
43. Abu Zaid Al-Mu’anni berkata bahwa Sufyan At-Tsauri jika datang waktu pagi membentangkan kakinya ke tembok dan kepalanya dibawah agar darahnya kembali normal akibat lama berdiri sepanjang malam!!
44. Abu Muslim Al-Khaulani pernah menunaikan shalat malam dan ketika menimpanya kefuturan atau malas maka ia berkata pada dirinya: apakah boleh menduga para sahabat Muhammad mendahulukan kita, demi Allah aku tidak akan berdesak-desakan atasnya, sampai mereka tahu bahwa mereka ada dan berada dibelakang setelah saya para generasi!! Kemudian berdiri menunaikan shalat hingga datang waktu fajar.
45. Salah seorang ulama shalih pernah bermimpi dalam tidurnya berada di dalam kemah, maka beliau bertanya: milik siapakah ini? Dikatakan bahwa ini adalah kemah orang-orang yang sibuk dengan Al-Qur’an!! Kemudian setelah itu beliau tidak pernah tidur di waktu malam!!
46. Disebutkan bahwa Syaddad bin Aus pernah masuk pada tempat tidurnya bolak balik seperti gandum yang sedang dipanggang diatas bara api!! Dan beliau berdoa: “Ya Allah sungguh api neraka telah menghilangkan aku dari tidur!! Lalu dia bangun dan shalat hingga waktu fajar.
47. Disebutkan bahwa Amir bun Abdullah jika bangun malam menunaikan shalat dan berkata: kedua mataku aku abaikan untuk merasakan nikmatnya tempat tidur sambil melakukan dzikir tidur.
48. Al-Fudhail bin Iyadh berkata: Sungguh saya menerima awal waktu malam, maka akupun mengabaikan panjangnya lalu aku buka Al-Qur’an maka tibalah waktu pagi dan tidak ada sedikipun yang merasa kenyang (maksudnya adalah merasa kenyang dengan bacaan Al-Quran dan shalat).
49. Ketika ada seorang hamba yang shalih Abu As-Sya’sya menangis, maka dikatakan padanya: Apa yang membuatmu menangis!! Maka beliau berkata: sungguh aku tidak pernah mendapat kenikmatan dari melakukan qiyam!!
50. Al-Fudhail bin Iyadh berkata: disebutkan padanya: diantara akhlak para nabi dan orang-orang bersih yang menjadi pilhan yang suci di hari mereka, manusia ada tiga macam: lemah lembut, suka bertobat dan menunaikan shalat dari sebagian waktu malam untuk qiyam.
51. Tsabit ak-Banani melakukan shalat dengan berdiri hingga letih, dan jika merasa letih beliau shalat dengan cara duduk.
52. As-Syirri Al-Saqati berkata: saya melihat beberapa faedah yang terdapat pada kegelapan malam.
53. Sebagian para shalihin berdiri pada sebagian pemuda yang sedang menghambakan diri jika meletakkan sebagian makanannya, dan kemudian berkata kepada mereka: Janganlah kalian banyak makan, minum terlalu banyak dan tidur yang banyak sehingga kalian akan banyak menyesal dan merugi!!
54. Hasan bin Shalih berkata: Sungguh saya malu kepada Allah jika tidur terlalu banyak (berlebihan) maksudnya adalah berbaring diatas dipan (bukan untuk tidur) sampai pada tidurlah yang mengalahkan diriku dan ketika aku tertidur dan kembali bangun kemudian kembali untuk tidur maka Allah tidak akan membangunkan diriku.
55. Seorang hamba shalih Sulaiman At-Tamimi mendapatkan dirinya dan anaknya sedang berputar di keheningan malam di dalam masjid, kemudian keduanya shalat pada satu masjid beberapa saat, kemudian di masjid yang lain sampai tiba waktu pagi!!
Terakhir wahai saudaraku tercinta, bangunlah untuk shalat walau hanya satu rakaat dan saya akhiri tulisan ini hadits ini dengan hadits nabi saw :
مَنْ قَام بعشر آيات لم يُكتب من الغافلين ، ومن قام بمائة آية كُتب من القانتين ، ومن قام بألف آية كتب من المقنطرين
“Barangsiapa yang bangun dengan membaca 10 ayat maka tidak akan ditulis untuknya bagian dari orang yang lalai, dan barangsiapa yang bangun lalu shalat dan membaca 100 ayat maka akan ditulis untuknya bagian dari ahli ibadah, dan barangsiapa yang bangun lalu shalat dan membaca 1000 ayat akan ditulis sebagai Al-Muqantirun . (Abu Daud dan ditashih oleh Al-Bani) maksud dari Al-Muqantirun adalah mereka yang akan melintasi jembatan dengan mudah oleh karena ganjaran yang diberikan untuknya.
Materi yang diberikan oleh Ummi Umar
Semoga berpahala untuk orang yang telah menuliskannya
Hello world!
1 tahun yang lalu