Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 05 Desember 2012

Langkahku...


Langkahku kian berat
mungkin karena usia yang mulai senja

Jalanku tertatih
mungkin karena tak kunjung sampai

Atau angan itu tak untuk digapai
mimpi itu hanya angan yang tak akan jadi nyata

Sepi tak bertepi
dalam angan tak terperi
dalam rindu tak pernah terobati

adakah Kau cipta semua tuk sekedar berkata
Akulah Sang Penguasa

Adakah Engkau berikan semua
tuk sekedar ingatkan
Akulah Pemberi Segala Cinta

Ataukan Engkau ciptakan lara
tuk sekedar menyapa
Aku rindu pada sapa dan tangismu
di setiap penghujung malam


Depok 5 Des 2012
Ku ingin tetap bersamamu dalam
Kebesaran dan CINTANYA.

Kereta Api-ku


Saya sangat menikmati naik kereta api, karena ular panjang ini yang paling cepat dapat mengantar saya dari kampus UI Depok ke kampus UI Salemba atau tempat-tempat di pusat kota (maklum orang Jawa Barat, terasa jauh pergi ke Jakarta). Kereta api hanya membutuhkan waktu paling lama 45 menit sampai di statisun Cikini, stasitun paling dekat dengan kampus Salemba dari kampus UI Depok, sementara kalau naik mobil pribadi perlu waktu paling cepat 1 jam dengan asumsi tidak macet dan bisa menjadi 3 jam jika pagi atau sore hari.

Tapi mengapa ya negara kita ini masih mahal banget untuk membuat infrastruktur kereta api jadi lebih baik. Cobalah tengok, kereta api yan dipakai bekas dari Jepang atau Korea. Walaupun bekas masih enak dipakai. Walau kadang sering tertawa dalam hati, karena ternyata tulisan dan promosi yang ada di gerbong ada beberapa yang belum diambil. Sudahlah tidak usah mempermasalahkan bekas, apakah tidak bisa jumlahnya diperbanyak sehingga kalau pagi dan sore lebih nyaman naik kereta.

Saya sering berkelakar, kalau naik kereta jam 6-8 atau jam 16.30 - 19.00, meletakkan kaki saja sering susah, karena begitu penuh sesaknya orang di dalam kereta. Kalau saya pas sendiri, jujur lebih senang meletakkan kaki susah daripada harus menginjak gas dan rem mobil 2-3 jam. Belum lagi kereta api ekonomi yang penumpangnya sampai di atas gerbong. Bagi masyarakat yang pengin cepat sampai kantor atau pulang ke rumah, rasanya mereka tidak mempermasalahkan di mana duduk dan seperti apa keretanya, yang penting ada saja.

Kembali soal pertanyaan apakah kereta terlalu mahal dibeli negara kita?? Coba tengoklah anggaran negara kita di APBN sudah sedemikian panjang sehingga kalkulator tidak cukup lagi...lebih dari 1200milyar? Apa tidak bisa ya sedikit menyisihkan untuk membeli gerbong dan memperbaiki infrastruktur kereta api dan moda angkutan umum lainnya. Apakah tidak bisa rapat-rapat di hotel, pelatihan yang tidak jelas outputnya, perjalanan dinas yang tidak tahu untuk apa, perbaikan gedung kantor yang sudah mewah itu sedikit bisa dikurangi untuk dialihkan membeli kereta dan memperbaiki infrastrukturnya. Sebenarnya siapa yang salah. Apakah memang Pak Presiden dan Menteri PU tidak pernah melihat kereta api yang sarat penumpang di waktu sore, atau mereka tidak pernah menyamar menjadi rakyat jelata dan merasakan bagaimana naik kereta api? (kadang saya bermimpi Presiden kita Umar Bin Khatab yang sering menyambangi rakyatnya, untuk memastikan rakyatnya tidak ada yang kelaparan, jalan di negerinya tidak ada berlubang sehingga orang dapat celaka karenanya)....(he he jangan-jangan banyak pejabat di negara kita ini yang tidak pernah inspeksi ke bagian-bagian belakang kantornya, sehingga tidak tahu jika toilet kantornya sudah perlu diganti atau di sudut-sudut kantor banyak sekali atap yang bocor?).

Jadi kalau masalahnya hanya dana rasanya salah besar. Dananya cukup banyak. Jika tidak ada APBN/APBD saya pernah bermimpi, apakah Pak Dahlan tidak bisa mengerahkan dana CSR BUMN yang 5% untuk membeli kereta dan juga memperbaiki infrastruktur kereta api di Jakarta. Nanti beri logo besar CSR BUMN beri merk tuuh keretanya dengan logo semua BUMN. Atau jika itu juga tidak cukup apa perlu juga masyarakat seweran untuk membeli kereta, rasanya dari sisi urgensi lebih urgen dibandingkan dengan membangun gedung KPK ...he..he..he.

Jadi intinya niat dan langkah nyata untuk memperbaiki negeri dan infrastruktur kereta api. Cobalah tengok Thailand, Malaysia yang kereta apinya bagus dan jalurnya banyak. Jangan bandingkan kita dengan Singapura, Beijing atau Tokyo.... Kapan ya ada pemimpin yang mau memperhatikan kereta api kita, atau juga para wakil yang terhormat di senayan itu....adakah yang terpikir untuk memperjuangkan agar infrastruktur kereta mendapatkan prioritas dibandingkan membangun gedung wakil rakyat yang masih bagus??

Bukan hanya kereta yang kurang, tetapi infrastruktur yang tidak tertata. Cobalah tengok rel kereta api Cilebut yang putus karena longsor. Lihat intercange yang ada di Manggarai,sangat membahayakan, orang berlalu lalang di rel kereta, kadang kalau mau menyeberang rel harus naik ke atas kereta. Apakah tidak bisa dibuat jembatan penyeberangan yang tidak melewati rel (lewat atas atau bawah tanah). Belum lagi kita tidak setiap saat diberi informasi kapan kereta berikutnya akan lewat. Jika beruntung kita mendengar informasi dari mikrofon "Komuter line jurusan Kota berada di stasiun Citayam". Sering tergelitik berpikir, apa mahalnya membeli monitor dan menuliskan perubahan posisi stasiun di atas monitor sehingga tidak perlu pakai mikrofon, tetapi khan pelanggan setiap saat dapat membaca. Tooh penumpang kereta sebagian besar juga dapat membaca, tulisan kita menggunakan huruf latin tidak seperti di Jepang, China dan Korea.

Herannya, mengapa di dalam gerbong mesti harus ada satpam. Bukankah pada saat naik sudah diperiksa oleh penjaga karcis. Satpam juga sering tidak berfungsi memeriksa karcis saat kereta penuh. Kereta api masih menggunakan kelas ekonomi dan komuter line, karena itulah maka perlu ada satpam agar pembeli karcis kereta ekonomi tidak naik komuter line. Terasa berlebihan jika satu gerbong kereta harus ada satpam khusus.

Rasanya memang tidak perlu kereta api dengan dua kelas, jadikan saja semuanya kereta komuter line. Jika maksudnya memberikan subsidi masyarakat, berikan saja kartu khusus untuk mereka yang tidak mampu dengan kartu atau karcis khusus. Sehingga mereka tetap dapat naik kereta apa saja.

Namun penumpang kereta api di Indonesia memang berbeda dengan kereta api di LN. Disilpin penumpang masih sangat kurang, sehingga masih dijumpai penumpang yang tidak membayar. Akses ke stasiun sebagian besar masih terbuka sehingga penumpang yang tidak berkarcis dapat naik kereta. Portal kereta dan karcis otomatis sudah tersedia namun tidak tahu kapan akan mulai dirubah sistem kereta api kita.

Yaaa. beginilah infrstruktur di negeri kita, kadang kalau merenung sering tersenyum sendiri, rasanya hal yang mudah di negeri ini menjadi begitu susah.... Kereta api terus melaju,...di gerbang ekonomi pengamen menyanyikan lagunya, pedagang sibuk mengais rejeki, pengemis bergegas menyodorkan bungkus bekas permen untuk sekedar memperoleh derma. Ternyata perekonomian berjalan dalam kereta dari mereka untuk mereka. Mereka sesama masyarakat bawah saling memberi dan berbagi di atas kereta api. Semoga esok atau lusa ada pemimpin negeri yang suka naik kereta api, sehingga sedikit dapat memikirkan bagaimana kereta apiku ini menjadi lebih baik.

Depok, 5 Desember 2012
saat mau naik kereta api
Depok-Cikini







Selasa, 28 Agustus 2012

TOPIK SKRIPSI / TESIS


Mahasiswa sering menghadapi kendala saat menyelesaikan studi terutama saat menulis skripsi / tesis. Bahkan ada kisah ada mahasiswa yang terkena DO karena tidak dapat menyelesaikan laporan akhir / skripsi / tesisnya. Menulis memang bukan hal yang mudah bagi mereka yang tidak biasa menulis, namun menjadi suatu hal yang mudah bagi yang biasa menulis.

Dalam sebuah tulisan karya akhir selalu pengin dilihat apa yang baru dan menarik dari apa yang kita tulis. Bagi mahasiswa universitas besar seperti UI, biasanya dosen menginginkan ada yang baru dari setiap karya mahasiswa, sehingga terjadi perkembangan hasil riset. Setiap karya selalu ditanya apa kontribusi dari tulisan ini yang dianggap menjadi sesuatu yang menarik untuk dikupas lebih lanjut, diteliti dan dianalisis.

Pertanyaan ini terkadang sulit dijawab oleh mahasiswa, karena saat mencari hal yang menarik kita sendiri bingung apa yang menarik dan baru dari karya kita. Terkadang apa yang baru menurut kita seringkali dianggap bukan hal yang baru dan menarik menurut pembimbing kita. Hal yang baru dalam sebuah karya akhir dapat berbentuk:
  1. ide dan gagasannya. Ini biasanya untuk karya akhir dalam bentuk disertasi, bahkan terkadang disertasi juga belum mampu menghasilkan ide dan gagasan baru. Karya dalam bentuk ide dan gagasan atau bahkan teori baru dari riset panjang seorang peneliti. Bisa jadi karya ini akan ditelurkan oleh seorang peneliti melalui rangkaian penelitian. Mungkin kalau saya dari beberapa skripsi dosen, mungkin baru saya dapat menarik kesimpulan dan gagasan baru.
  2. Data. Skripsi dapat juga berbentuk replikasi dari penelitian sebelumnya hanya dengan merubah data atau menggunakan data yang berbeda.
  3. Memodifikasi penelitian orang lain. Skripsi dapat juga mereplikasi penelitian orang lain tetapi memasukkan ide dan gagasan baru dengan merubah cara pengolahan data, mengganti variabel, merubah cara pengukuran data.
  4. dan lain-lain

bersambung....






Jumat, 06 Juli 2012

LUKA...


Tak kuasa luluh juga air mata
Menahan sesak dan lara
Menumpah marah dan luka

Tiadakah maaf untuk sebuah khilaf
Tiadakah ampun untuk  sebuah salah
Semantara Allah Maha Luas Ampunanya

Jika ini takdirMu
Yakinkan hamba bahwa ini semua karena cintaMU
Jika ini karena cintaMU
Tuntun hamba untuk menghadapiNya.


Depok, 7 Juli 2012
Saat akan kutinggalkan
tempatku bernaung 16 tahun terakhir
Aku hanya ingin pergi tidak dengan diusir....


Kamis, 07 Juni 2012

TERHENTI....

Bolehkan sesaat berhenti
Saat waktu terus berlalu
Saat sisa hidup semakin pendek

Bisakah sebentar tertahan
Menghentikan putaran waktu
Tuk sekadar menyingkap makna

Tak bolehkah sebentar terhenti
Hingga waktu terhenti berlalu
Tuk menggapai yang tlah hilang

Sang waktu akan terus melaju
Tanpa hiraukan dirimu
Tanpa hiraukan mereka
Tanpa hiraukan semua

Sang waktu kan terus berjalan
Mencatat setiap perjalanan
Hingga Sang Penguasa
Menghendakinya


Depok, 7 Juni 2012
Saat kusadar waktu berlalu
Sementara belum banyak yang dapat dilakukan
Sementara bakul amal belum juga terisi



SLIDE AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)


Untuk mahasiswa, dosen dan praktisi yang ingin belajar tentang akuntansi dan IFRS silakan kunjungi blog saya di UI, untuk klik link berikut. http://staff.blog.ui.ac.id/martani

Dalam blog tersebut juga ada beberapa slide terkait dengan pajak dan beberapa tulisan tentang akuntansi.

salam

Rabu, 06 Juni 2012

WORKSHOP IFRS, PENILAI & PERPAJAKAN KHUSUS UNTUK DOSEN DI FEUI



Berbagai perubahan terjadi dalam dunia akuntansi dalam tahun-tahun terakhir ini dan ini mengakibatkan perubahan dalam kurikulum dan pengajaran akuntansi. Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) sesuai misinya untuk memimpin perkembangan ilmu dan praktik Akuntansi di Indonesia dan hasilnya bermanfaat global, merasa bertanggung jawab untuk ikut mensosialisasikan perkembangan dalam ilmu akuntansi kepada akademisi. Untuk itu Departemen Akuntansi bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) melakukan kegiatan workshop penyusunan kurikulum dan pengajaran standar-standar baru dalam rangka meningkatkan awareness para pengajar tentang pentingnya penyesuaian terhadap standar-standar baru tersebut, terutama dalam hal adopsi IFRS yang secara penuh akan dilakukan pada 2012 ini.


WAKTU DAN TEMPAT:
18-21 Juni 2012
Gd. Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Kampus UI Depok

AGENDA KEGIATAN:

Hari 1: Senin, 18 Juni 2012 (08.00-16.15 WIB) FREE UNTUK HARI PERTAMA
PENILAIAN BISNIS DAN PROPERTI
• Pengenalan Profesi Penilai
• Konsep Dasar dan Teknik-Teknik Penilaian
• Penilaian Properti dan Aset Biologi
• Penilaian Bisnis

Hari 2: Selasa, 19 Juni 2012 (08.30-16.15 WIB)
TEKNIK PENGAJARAN IFRS: CASE STUDIES – bagian 1
• Penerapan IFRS di Dunia Praktik dan Permasalahannya
• Penyajian Laporan Keuangan (PSAK 1) • Instrumen Keuangan (PSAK 50, 55, dan 60)
Kapitalisasi Biaya Transaksi
Effective Interest Rate
Penurunan Nilai
Derecognition
Pemisahan Ekuitas dan Liabilitas

Hari 3: Rabu, 20 Juni 2012 (08.30-16.15 WIB)
TEKNIK PENGAJARAN IFRS: CASE STUDIES – bagian 2: Aset Tetap
• PSAK 13, 16, 26, 30, 48, 57, dan 58
• ISAK 8

Hari 4: Kamis, 21 Juni 2012 (08.30-16.15 WIB)
PERPAJAKAN
• Update regulasi pajak
• Akuntansi perpajakan
• Perpajakan internasional

NARASUMBER
• Rosita Uli Sinaga, SE, Ak, MM, CPA – Deloitte - Ketua DSAK
• Dr. Sylvia Veronica – UI- Anggota DSAK
• Johan Pinarwan - PWC – Anggota DSAK
• Agus Saptoto - AAJ RSM International – Anggota DSAK
• Dr. Dwi Martani – Anggota Tim Implementasi IFRS
• Ir. Hamid Yusuf, MAPPI – Ketua Masyarakat Profesi Penilai Indonesia
• Bpk. Darussalam/Bpk. Danny Septriadi – Tax Consultant
• Dr. Ratna Wardhani – Staf Pengajar Departemen Akuntansi FEUI
• Taufik Hidayat S.E., Ak., M.M – Staf Pengajar Departemen Akuntansi FEUI
• Aria Farahmita S.E., Ak.,CPA, MSM – Staf Pengajar Dept Akuntansi FEUI
• Christine S.E., Ak., M.Int.Tax – Staf Pengajar Departemen Akuntansi FEUI

KONTRIBUSI PESERTA
• Paket 1 hari : Rp 600.000 (khusus untuk hari 4)
• Paket 2 hari : Rp 1.000.000 (khusus untuk hari 2 dan 3)
• Paket 3 hari : Rp 1.100.000 (khusus untuk hari hari 2, 3, 4)
• HARI PERTAMA FREE

DISKON
• Diskon early bird sebesar 10% bagi peserta yang mendaftar paling lambat 31 Mei 2012; atau
• Diskon 20% untuk pendaftaran kolektif 5 (lima) orang atau lebih, khusus untuk paket 4 hari.

Seluruh kontribusi peserta dapat ditransfer ke:
Bank BNI 46 Cabang UI Depok a/n UI PPA FEUI PROYEK No. 000-669-2358

Contact Person:
Dian / Ahmad
Gd. Dept. Akuntansi FEUI Kampus Baru UI Depok 16424
Telp: 021-7272425 Ext. 400, 403; Fax: 7863558

Email: dwahyuni@ui.ac.id


WORKSHOP & UNDANGAN FORUM KAJUR



Untuk teman-teman Ketua Jurusan Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) kami sediakan satu ticket free untuk mengikuti keseluruhan kegiatan ini. Sekaligus akan diadakan pertemuan ramah tamah untuk mendiskusikan pengembangan Program S1 pada hari Selasa jam 16.15 - 19.00 di Departemen Akuntansi FEUI.

Ditunggu kehadirannya, para akuntan pendidik di FEUI. Kualitas akuntan masa depan tergantung kemauan para pendidik untuk belajar terus menerus mengasah pengetahuan dan pengalamannya. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Ibu Dian Wahyuni 0217863558 / 081316501678.


Salam

Dwi Martani
Head of Accounting Department
Faculty of Economic, Universitas Indonesia
Acc. Department Building 2nd
UI Depok 16424
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
+6221-7272425 ext 401 or +6221-7863558
+6281318227080 / +628161932935

Sosialisasi Penilai - FREE



Departemen Akuntansi bekerjasama dengan PPAJP (Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai) Kementerian Keuangan, akan menyelenggarakan sosialisasi dan wokrshop teknik penilaian. Profesi Akuntansi dengar era IFRS menjadi sangat dekat dengan profesi penilai, sehingga akuntan diharapkan juga memahami profesi penilai dan teknik dasar penilaian.

Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Ibu Dian Wahyuni 0217863558 / 081316501678.

Senin, 09 Januari 2012

Pemimpin dengan Visi

Hangat dibicarakan bagaimana seorang pemimpin publik mempromosikan mobil buatan siswa SMK di daerahanya dengan membelinya sebagai mobil dinasnya. Acungan jempol atau bahkan cibiran sinis muncul dari tindakan tersebut. Namun dari sana kemudian kita dapat menilai siapa sebenarnya si komentator.

Bagi para pemimpin yang tidak memiliki visi kerakyatan dan pengabdian dalam pengemban amanah pimpinan, maka tidak jarang menganggap apa yang dilakukan oleh Pak JOKOWI sebagai sesuatu yang narsis, pamer dan lain-lain. Entahlah apakah merasa terlambat dalam melakukan kebaikan, jika ini alasannya bergembiralah Indonesia karena pemimpimpinnya mulai gemar berlomba dalam kebaikan. Namun jika alasannya karena khawatir tindakan tersebut dijadikan suatu role model dan akan mengubah gaya kepemimpinan para pemimpin kita yang cenderung feodalistik, mewah, harus yang paling baik dan dilayani, maka mungkin kita pantas untuk berpikir sejenak. Baru sebegitu kualitas pemimpin bangsa ini.

JOKOWI adalah sosok yang fenomenal. Kebijakan untuk tidak mengganti mobil dinas, tidak mengambil gaji, sampai kebijakan cara menerapkan konsep manajemen pemerintah yang baik dengan menempel anggaran di sudut kota, menolak dominasi pengusaha besar dan pro pada pengusaha kecil, menjadi sorotan banyak pihak. Namun ada satu nilai yang memang dimiliki oleh JOKOWI, beliau punya visi sebagai pemimpin yang siap mengabdi untuk kepentingan rakyatnya khususnya warga Solo.

Apa yang dilakukan dengan menggunakan mobil Esemka adalah dalam rangka mempromosikan hasil jerih payah anak bangsa. Cobalah hal yang sama juga dilakukan. Semua bupati berebut menggunakan batik khas daerahnya, sepatu produk lokal, setiap rapat menggunakan hasil produk lokal daerahnya, setidaknya itu akan membantu menumbuhkan produk lokal.

Seorang pemimpimpin memiliki makna strategis. Apa yang dilakukannya bukan hanya untuk dirinya tetapi menjadi teladan dan panutan bagi masyarakat yang dipimpinnya. Jika pemimpimpinnya gemar menggunakan produk lokal maka semua stafnya akan malu jika mengggunakan produk import, dan secara tidak langsung akan menumbuhkan produksi lokal dan mampun memutar roda perekonomian dengan cepat.

Pada suatu kesempatan di suatu pelatihan saya sering menyindir kebijakan staf dan pegawai pemda yang sering melakukan pelatihan di luar kota hanya semata agar memperolehan SPPD karena kalau pelatihan di kotanya tidak ada SPPD. Jika itu yang terjadi maka kota daerah lain yang akan maju, namun daerah itu akan menjadi sepi karena APBDnya dibelanjakan di daerah lain, sehingga efek multipliernya akan dinikmati daerah lain.

Seperti halnya teman-teman anggota dewan atau birokrat yang terhormat, seringkali menghabiskan waktu untuk rapat di hotel, padahal gedung kantor di bangun nan megah dengan fasilitas meeting yang lengkap. Apakah alasannya sama sekedar agar mendapatkan uang rapat?

Pemimpin yang baik harus memiliki visi yang jelas ke mana akan membawa rakyat yang dipimpinnya. Pemimpin yang baik harus memiliki semangat untuk mengabdi pada rakyatnya. Ada contoh kecil, ada seorang lurah yang mendapatkan gaji dari bengkok sawah. Karena kegigihan dan jiwa wirausahanya dia dapat mengembangkan usahanya sehingga menjadi pengusaha kecil. Ketika itu anaknya bertanya, mengapa Pak, kita tidak membeli mobil seperti teman-teman, toh Bapak dapat membelinya? Bapak seorang pemimpin, tidak layak untuk memakai mobil di saat warga bapak masih banyak yang jalan kaki, naik sepeda paling mewah naik motor. Maka bapak tersebut masih setia dengan motor bututnya saat mengunjungi warganya, tanpa merasa kewibawaannya akan ilang?

Apalagi jika kita lihat contoh yang agung seperti kempimimpinan Rasulullah SAW., Abu Bakar Ash Shidiq, Umar bin Khatab, Umar bin Abdul Aziz. Saat sebelum menjadi khalifah Umar bin Abdul Azis adalah bangsawan kaya, yang selalu menggunakan baju kebangsawanannya dalam keseharian. Tengoklah bagaimana Umar saat setelah menjadi khalifah, hidup bersahaja, selalu memberikan contoh kezuhudan dan kesederhanaan.

Pemimpin yang baik adalah mereka yang punya visi untuk mengabdi pada rakyat. Visinya tidak memiliki tujuan lain kecuali pengabdian. Tidak juga titipan kepentingan partai, atau tidak sekedar supaya dapat jabatan yang lebih tinggi atau tidak juga sekedar supaya dapat harta yang lebih banyak. Ketika pemimpin tujuannya sudah tidak murni lagi maka jangan harapkan dia akan dapat memimpin dengan baik, karena visi dan tujuannya itu yang akan menggerakkan aktivitasnya selama proses dia memimpin. Tiada tujuan hidup yang lebih tinggi kecuali mendapat sanjungan dan penghormatan dari Allah.

Salemba, 9 Januari 2012

Senin, 02 Januari 2012

Tanpamu....

Dapatkah aku memulai hidup tanpamu
Berhenti memikirkanmu
Memupus harap bersamamu
Menepis mimpi dan harap

Semakin jauh kujangkau
Menghilang tanpa pesan
Sembunyi dalam temaram

Sepi
hilang
hampa
tanpa asa

lunglai
lelah
tiada harap
tanpamu

masihkah
kau datang
menebar asa
merangkai sapa

tinggal mimpi
luka
lara
kian mengaga...


Depok 2 Januari 2012
Saat kumulai menjauh