Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 15 November 2008

GURU BESAR.......

Guru besar adalah pangkat akademik tertinggi untuk seorang guru. Untuk menjadi guru besar atau mendapatkan gelar profesor seseorang harus mengumpulkan kum yang merupakan penilaian atas kegiatan penelitian, pengajaran dan pengabdian masyarakat. Dengan nilai kum yang tinggi lebih dari 800, seorang guru besar dapat dipastikan sebagai seorang pendidik yang berpengalaman, seorang peneliti yang sangat tinggi kepakarannya dan banyak melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dari bidang ilmu dan kepakaran yang dimilikinya.

Ada yang menganggap menjadi profesor sebagai cita-cita akhir seorang akademisi. Bahkan karena dianggap sebagai cita-cita akhir, maka tidak ada lagi kegiatan riset yang aktif dilakukan setelah orang menjadi seorang profesor. Karena kum tidak lagi dihitung jadi buat apa melakukan riset.

Bagi saya profesor bukan sekedar kepangkatan akademik namun juga penilaian publik atas kepakaran seseoarang. Andai kum saya telah memenuhi sebagai profesor pun jika saya merasa belum pas menjadi profesor kok rasanya berat ya menjadi profesor. Jadi mestinya prof adalah gelar akademik yang sekaligus menunjukkan kepakaran seseorang dalam bidang ilmu tertentu dan kebijakan seseorang dalam bertindak. Seorang profesor akan terus menerus melakukan penelitian dari hasil pengamatan fenomena yang terjadi sehingga menjadi ilmu-2 baru, atau sebaliknya menjelaskan permasalahan dengan ilmu yang dimiliki sehingga diperoleh penjelasan ilmiah dan solusi atas permasalahan tersebut. Seorang profesor sangat gemar membagi ilmu untuk sesama melalui pengajaran dengan memberikan perkuliahan, seminar atau melalui tulisan2 ilmiah. Dan seorang profesor dengan sukarela akan mengajak genearasi baru untuk menjadi pakar yang melebihi keilmuannya sehingga dunia ini penuh dengan orang2 yang berilmu. Bukankah Rasullah SAW pernah bersabda, untuk urusan dunia, carilah orang yang berilmu untuk menanganinya.

Kadang saya merenung, inilah rahasia mengapa kata Ulil Albab sering diulang dalam kita suci, mengapa banyak sekali Allah meminta kita untuk berpikir, memperhatikan, mengamati... Ya Rab ternyata kami hambaMu yang terkadang belum bisa memanfaatkan karunia, menggunakn akal ini secara optimal sehingga kami berada dalam kezumutan, belum bisa mengungkap rahasia2 ilmuMu karena keterbatasan pemikiran kami.... Semoga Engkau sudi mengampuni kelemahan dan kekhilafan kami.....

Depok 18 Nop 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar