Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 04 November 2008

Belajar dari Prof. Widjojo Nitisastro

Hari Sabtu lalu, FEUI memberikan penghargaan Wirakarya Adhitama kepada Prof Dr. Widjojo Nitisastro, salah seorang begawan ekonomi kita. Ekonom yang menjadi arsitek pembangunan Indonesia era setelah pemerintahan Soekarno. Dalam pertemuan yang singkat tersebut, saya sebagai warga FEUI merasa malu, karena saya belum berarti apa-apa dibandingkan dengan jasa dan kerja keras dari pada pendahulu kami...

Dalam kesan pesan yang dibawakan oleh teman sekaligus juga mahasiswa beliau Prof. Emil Salim saya benar-benar terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Prof Widjojo...
1. Beliau sarjana yang selalu ingin menjadi yang terbaik dan untuk mencapai yang terbaik dilakukan dengan integritas yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan beliau lulus PhD.dari Barkelay dengan predikat cumloude dan disertasi terbaik.
2. Beliau adalah pejuang yang mendedikasi waktunya untuk negara hal itu dibuktikan dengan keterlibatannya untuk berkarya sebagai arsitek perekonomian Indonesia dan di kampus sebagai dosen dan dekan.
3. Beliau dapat mengaplikasikan ilmunya dengan baik. Dengan rasionalitas dan ilmu yang dialami beliau menerapkannya dalam konteks Indonesia. Ilmu bisa berjalan karena ada asumsi citeris paribus...dalam aplikasinya ilmu tersebut akan diterapkan dengan perlahan menarik asumsi citeris paribus yang ada secara perlahan. Dengan demikian konteks citeris paribus yang berbeda akan memberikan aplikasi yang berbeda.
4. Beliau adalah sarjana yang berhati nurani, yang tidak mau menjual ilmunya hanya untuk sekedar memperoleh uang. Integritas sebagai seorang ilmuwan itulah hakekat seorang sarjana. Dengan integritas dan kembali ke hati nurani seorang sarjana akan menjadi berbudi luhur dalam ketinggian ilmunya, akan menjadi rendah hati dalam kehebatan analisisnya dan akan terbimbing untuk senantiasa dalam kebenaran dan kebaikan.
5. Beliau adalah seorang perfeksionis, sehingga kerjakan sesuatu dengan yang terbaik yang kamu bisa lakukan....

Prof Emil Salim...terima kasih nasehatnya...semoga teladan Prof Widjojo yang telah Prof ungkapkan dapat menjadi jiwa dan ruh kami semua civitas akademika FEUI. Saya masih ingat betul Agustus 1989 ketika saya menjadi mahasiswa baru Prof Emil Salim di depan berbicara....dengan bahasa yang sama, sarjana bukanlah tukang yang bekerja untuk sekedar dibayar, namun seorang yang dengan hasil tempaan ilmunya dapat mencari cara kerja yang terbaik, membuat sesuatu yang baru dan memperbaiki dari setiap apa yang dikerjakan menjadi lebih baik dan lebih baik....

Semoga nasehat para guru tersebut tidak hanya bisa saya dengarkan namun saya pahami, saya cerna kemudian menjiwai kehidupan saya yang akhirnya menuntun saya dalam bertindak yang terbaik untuk diri kita, negeri kita dan ummat manusia....

2 komentar:

  1. perlu keberanian untuk memulai sesuatu. thx udah diingatkan.

    nv

    BalasHapus
  2. Vi...apa khabar.
    Makasih ya sudah mau kasih komentar...
    Ngomong2 apa rencana kamu selanjutnya...jangan2 keasyikan tuuuh ngurus si kecil...

    BalasHapus