Kadang kita suka mengeluh ketika proposal yang kita sudah buat dengan capek dan kita usahakan dengan bersusah payah akhirnya harus kalah. Kadang kita menangis dan menyalahkan banyak orang ketika kita sudah merasa belajar keras tetapi kita gagal dalam mengikuti ujian. Kadang kita kecewa karena kekasih yang sudah kita tunggu akhirnya membatalkan janjinya sehingga tidak jadi ketemu....
Atau yang lebih ekstrim, seorang istri terkadang menangis berhari-hari ketika menerima kenyataan pahit suaminya memilih orang lain sebagai pengganti dirinya atau bahkan rela meninggalkannya dan anak2 dan lebih memilih orang lain.
Di lain pihak kadang kita lupa diri ketika kita mendapatkan rezeki yang tidak disangka-sangka. Bahkan kita lupa bersyukur dan mengucap hamdallah ketika rezeki tersebut diterima dan ada di tangan kita. Kita lupa berucap hamdallah ketika anak kita pulang sekolah dengan selamat, menorehkan prestasi yang gemilang, atau bisa lengkap melaksanakan shalat lima waktu atau melihatnya berhenti nonton TV dan memilih membaca buku, atau dengan sukarela melakukan shalat Dhuha tanpa teriakan ibunya....
Ya kita suka lupa kesedihan dan kebahagiaan adalah takdir dan kehendakNya. Ketika dalam kesedihan kita sering merana dan bahkan kadang dengan berani melayangkan protes kita, Mengapa Engkau berikan ini padaku ya Allah. Ketika kebahagiaan kita terima kita sering lupa bersyukur padaNya....
Takdir adalah kehendakNya. Tidak ada suatu daunpun jatuh kecuali semua itu adalah kehendakNya, semua sudah tertulis dalam kitabNya. Namun bukan berarti karena takdir kita berhenti untuk berusaha dan berikhtiar. Sebelum takdir itu sampai maka manusia tetap wajib berikhtiar.
Namun ketika takdir tersebut sudah dihadapan kita, maka yakinlah bahwa Allah mencintai kita. Apapun kehendakNya semua pasti ada pelajaran dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Kita kadang lupa, bahwa waktu kita 2 menit mencium dan menyalami anak kita ternyata bentuk rencana dan takdir Allah membuat kita terlambat naik kereta yang akhirnya tertabrak dan membawa bencana. Perceraian adalah kesedihan tetapi kadang kondisi itu justru membuat anak2 semakin mandiri, membuat masing-masing pihak lebih bertanggung jawab....
Berpikir positif pada Allah dan apapun yang telah terjadi dan menimpa kita membuat kita senantiasa memiliki kekuatan untuk menghadapi apapun jalan hidup yang menimpa kita. Allah mencintai kita, apapun yang diberikannya adalah untuk kebaikan kita, karena kecintaan Allah untuk kita. Renungkan itu, Allah mencintaimu dan menghendaki kebaikan untukmu selama kamu mencintaiNya dan selalu berjalan di bawah petunjukNya. Jadi tersenyumlah...karena Allah bersamamu, karena Allah mencintaimu, karena tidak ada yang lebih mencintaimu kecuali Allah dan cukuplah Allah yang kaucintai....
Hello world!
1 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar